Aku mengendarai zaman
Muncul dengan lengan tercekal
Mungil dan tak bertaji
Dari kerut yang sebelum masanya jarinya bertutur
Dari para bapa yang menjual purnama
Aku menjelaskan dengan tergagap
Pertemuannya dengan wanita berbibir merah
Dan perjanjian semalamnya
Terucap di kamar pengap
Di antara jam yang berputar
Di antara parfum yang menyengat
Aku adalah doa
Atau bahkan cita-cita
Kesadaran mana yang membentuk tatanan
Dari hausnya pengetauan yang hanya mempersolek
Lalu mengolok
Di tempatku tinggal legenda
Hanya itu sisa kejayaan
Nyanyian duka dari yang kehilangan
Diri dan tujuan
Harapan adalah angan-angan kosong
Yang tak akan terpenuhkan
Hanya cerita yang menjadi mimpi
Menaburi malam sepekan setelah penat berperan
Mendamba dunia baru dalam rekat tangan menengadah
Langit kembali mendung
Dan akan hujan
Yang mendatangkan nuh dengan bahteranya
Tunggulah isa bersabda di atas bukit
Dan Muhammad menyenandungkan kesejukan
Berkumpul menjadi kehangatan dalam candu
Keliaran ini telah menjadi penanda
Dalam tandanya untuk mengakhiri segala
Semua yang sudah dimulai
Bila ada bunga yang tersandung di lembaran tanah
Maka taruhkan payung di atas mendung
Segera hujan menyerang dengan cantiknya
Dengarlah aku menyanyi
Sebelum senja
Selepas seruling terangkat
Maka yang tak bernada menjadi sajak
Aku adalah rindu
Kumpulan rindu yang tak terungkap asal
Muncul dengan lengan tercekal
Mungil dan tak bertaji
Dari kerut yang sebelum masanya jarinya bertutur
Dari para bapa yang menjual purnama
Aku menjelaskan dengan tergagap
Pertemuannya dengan wanita berbibir merah
Dan perjanjian semalamnya
Terucap di kamar pengap
Di antara jam yang berputar
Di antara parfum yang menyengat
Aku adalah doa
Atau bahkan cita-cita
Kesadaran mana yang membentuk tatanan
Dari hausnya pengetauan yang hanya mempersolek
Lalu mengolok
Di tempatku tinggal legenda
Hanya itu sisa kejayaan
Nyanyian duka dari yang kehilangan
Diri dan tujuan
Harapan adalah angan-angan kosong
Yang tak akan terpenuhkan
Hanya cerita yang menjadi mimpi
Menaburi malam sepekan setelah penat berperan
Mendamba dunia baru dalam rekat tangan menengadah
Langit kembali mendung
Dan akan hujan
Yang mendatangkan nuh dengan bahteranya
Tunggulah isa bersabda di atas bukit
Dan Muhammad menyenandungkan kesejukan
Berkumpul menjadi kehangatan dalam candu
Keliaran ini telah menjadi penanda
Dalam tandanya untuk mengakhiri segala
Semua yang sudah dimulai
Bila ada bunga yang tersandung di lembaran tanah
Maka taruhkan payung di atas mendung
Segera hujan menyerang dengan cantiknya
Dengarlah aku menyanyi
Sebelum senja
Selepas seruling terangkat
Maka yang tak bernada menjadi sajak
Aku adalah rindu
Kumpulan rindu yang tak terungkap asal
Semarang, 30 maret 2011
(Agung Banyubening)
(Agung Banyubening)