Kuntet Mangkubumi

Yesus Muslim














Aku mengendarai zaman
Muncul dengan lengan tercekal
Mungil dan tak bertaji

Dari kerut yang sebelum masanya jarinya bertutur
Dari para bapa yang menjual purnama

Aku menjelaskan dengan tergagap
Pertemuannya dengan wanita berbibir merah
Dan perjanjian semalamnya
Terucap di kamar pengap

Di antara jam yang berputar
Di antara parfum yang menyengat

Aku adalah doa
Atau bahkan cita-cita

Kesadaran mana yang membentuk tatanan
Dari hausnya pengetauan yang hanya mempersolek
Lalu mengolok

Di tempatku tinggal legenda
Hanya itu sisa kejayaan

Nyanyian duka dari yang kehilangan
Diri dan tujuan

Harapan adalah angan-angan kosong
Yang tak akan terpenuhkan

Hanya cerita yang menjadi mimpi
Menaburi malam sepekan setelah penat berperan

Mendamba dunia baru dalam rekat tangan menengadah

Langit kembali mendung
Dan akan hujan
Yang mendatangkan nuh dengan bahteranya

Tunggulah isa bersabda di atas bukit
Dan Muhammad menyenandungkan kesejukan
Berkumpul menjadi kehangatan dalam candu

Keliaran ini telah menjadi penanda
Dalam tandanya untuk mengakhiri segala
Semua yang sudah dimulai

Bila ada bunga yang tersandung di lembaran tanah
Maka taruhkan payung di atas mendung
Segera hujan menyerang dengan cantiknya

Dengarlah aku menyanyi
Sebelum senja
Selepas seruling terangkat
Maka yang tak bernada menjadi sajak

Aku adalah rindu
Kumpulan rindu yang tak terungkap asal


Semarang, 30 maret 2011
(Agung Banyubening)