Mata itu masih mataku
Pipi itu masihlah pipiku
Hidung itu dan bibir itu
Rindu memang begitu indah menciptakanya
Merawatnya meski terkubur di tanah pelarian
Tak ada yang berubah kecuali sikapnya saja
Waktu masih setia membuka kedok kedok nilai
Menelanjangi pejalan malam
Menarik kesadaran dalam rinai cerita merdu
Selamta datang kembali dalam gua sunyi
Tempat persembahan para raja dan dewa
Mengadu luka tusuk yang tersayat ilalang
Ada tuhan yang menyadur kuarsa kuasa di tiap lembarnya
Kemudian menandakan gersangya pencarian dan lelahnya
Ada engkau yang menatap tajam lekat
Di pinggir jalan sebelum kelokan
Sejenak namun berkesan dalam
Untuk kemudian pergi dan senyap kembali
Esok adalah kuasa asa bagimu
Bagiku adalah mentari di ketiakmu yang sempit
Dari sajak tak beraturan aku mendapuk cinta
Menawan perawan di bibir jurang
Untuk di sajikan sebagai persembahan sebelum malam terhenyak
Pun akhirnya engkau tiba
Pipi itu masihlah pipiku
Hidung itu dan bibir itu
Rindu memang begitu indah menciptakanya
Merawatnya meski terkubur di tanah pelarian
Tak ada yang berubah kecuali sikapnya saja
Waktu masih setia membuka kedok kedok nilai
Menelanjangi pejalan malam
Menarik kesadaran dalam rinai cerita merdu
Selamta datang kembali dalam gua sunyi
Tempat persembahan para raja dan dewa
Mengadu luka tusuk yang tersayat ilalang
Ada tuhan yang menyadur kuarsa kuasa di tiap lembarnya
Kemudian menandakan gersangya pencarian dan lelahnya
Ada engkau yang menatap tajam lekat
Di pinggir jalan sebelum kelokan
Sejenak namun berkesan dalam
Untuk kemudian pergi dan senyap kembali
Esok adalah kuasa asa bagimu
Bagiku adalah mentari di ketiakmu yang sempit
Dari sajak tak beraturan aku mendapuk cinta
Menawan perawan di bibir jurang
Untuk di sajikan sebagai persembahan sebelum malam terhenyak
Pun akhirnya engkau tiba
Sejarah adalah masa lalu
Cinta tak ada yang baru
Sama saja
Dalam wujud bedanya
Nilai dan hukum tak memenjarakanya
Tatanan dan status tak dapat menjelaskanya
Hanya rindu
Kebranian
Akhirnya kejujuran
Itu saja
Cinta tak ada yang baru
Sama saja
Dalam wujud bedanya
Nilai dan hukum tak memenjarakanya
Tatanan dan status tak dapat menjelaskanya
Hanya rindu
Kebranian
Akhirnya kejujuran
Itu saja
Semarang, 07 juni 2011
(agung hendriyono)