Gadis Yang Duduk Di Tangga





















Jika suatu sore kau hendak menemuinya,
seperti biasa, kau akan mendapatinya duduk manis di atas tangga.
Kadang ia membawa pinsil dan beberapa lembar kertas.
Kadang pula ia membawa buku dan radio.

Dia akan berlama-lama bersandar pada dinding sampai puas hatinya.
Sampai ia selesai bermain mata dengan kucing-kucing yang berlarian di genting.
Sampai ia selesai membuat sketsa langit dengan sekotak pastel kesayangannya.
Sampai ia selesai memandangi barisan jemuran, rumpun daun pakis, jeruji kawat, dan tumpukan batu bata.

Setelah itu,
ajaklah ia bicara tentang senja hari.
Kau akan lihat remah-remah senja nampak indah di pelupuk matanya.

Ajaklah ia bicara tentang hari ini.
Kau akan lihat bibirnya bergerak-gerak, tersenyum, mengingat petualangan matahari.
Ajaklah ia bicara tentang orang-orang yang dikasihinya.

Kau akan dengar hatinya gemuruh, sebab rindu yang mengharu.
Ajaklah ia bernyanyi dengan cinta,
kau akan merasa bahwa kaulah yang saat itu dekat dengannya,
seolah tiap hari kaulah yang duduk disampingnya, di atas tangga