malam yang basah
otak yang panas
aku menemukanmu
di antara sampah peradaban
golek kecil dari basa-basi budaya
sada itu namamu
dengan cemberut menatap tajam
lari dengan kaki yang ikal
menggelitik nakal zaman
dengan malu aku kaku menarikmu
dan keadaan semakin dalam saja
melenggang berat berantakan
dan semakin malam saja drama ini
larut dalam cerita
kabur dalam tentangmu
sedemikian engkau datang begitu cepat dalam
kesalahan memandang
Seamarang, 09 desember 2011 (agung hendriyono)
