Air Mata

Puisi Air Mata














Masih sama
Engkau dan aku yang dulu
Dan sekarang

Rindu tetaplah rindu
Bukan dendam atau amarah
Hanya rindu saja

Sekarang jujur atau mati
Hidup mati sebelum mati
Satu,  dua, tiga dan hilang
Lalu berlalu

Dimankah engkau wanita yang berwajah sendu itu
Pun dengan pandangan aku menyapu tetaplah semu
Hanya bulir air mata yang masih bau
Tergantung di saku baju

Lalu apa yang ditunggu selama ini
Apa berpeluh atau terbunuh
Dalam wirid sepi dan getar

Ah...
Lelah..

Semarang 1 juli 2011 (Agung Hendriyono)